BATAMYERKINI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa 5,8 magnitudo mengguncang Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (26/8) pukul 19.57 WIB. Dalam peringatan dini yang diekspose melalui sistem aplikasi infoBMKG di Jakarta, melaporkan pusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 30 kilometer dengan koordinat 8.78 LS,110.27 BT atau berjarak 95 kilometer dari arah barat daya Gunung Kidul. Selain Gunung Kidul, getaran gempa juga dirasakan di wilayah Karangkates, Nganjuk, Sleman, dan Malang dengan skala II-IV MMI. Berdasarkan analisa sementara seismologis BMKG gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diimbau waspada seraya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG. Hasil analisa tersebut bisa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMK
BATAMTERKINI.COM - Kepala Kepolisian Resor Banjar Kalimantan Selatan AKBP Ifan Hariyat memperkirakan jumlah jamaah yang mengikuti Haul Akbar ke-18 Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul mencapai 2 juta orang.
"Jumlah jamaah yang jutaan orang tersebut diperhitungkan dari banyaknya jamaah dari kawasan Sekumpul hingga Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dengan radius sekitar dua kilometer," kata AKBP Ifan Hariyat dilaporkan di Martapura, Kalimantan Selatan, Senin.
Peringatan wafat atau haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani menyedot perhatian masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga luar daerah.
"Jumlah jamaah yang jutaan orang tersebut diperhitungkan dari banyaknya jamaah dari kawasan Sekumpul hingga Bundaran Simpang Empat Banjarbaru dengan radius sekitar dua kilometer," kata AKBP Ifan Hariyat dilaporkan di Martapura, Kalimantan Selatan, Senin.
Peringatan wafat atau haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani menyedot perhatian masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan hingga luar daerah.
Dikatakannya, sebaran jamaah ke arah Bundaran Simpang Empat itu baru satu arah, belum lagi jamaah yang mengarah ke pusat kota Martapura, hingga Jalan Menteri Empat yang jaraknya juga mencapai dua kilometer.
Menurut Kapolres, jamaah baik perorangan maupun berkelompok mulai berdatangan ke Martapura sejak pagi menggunakan moda baik roda dua, roda empat hingga bus yang berasal dari berbagai daerah.
"Jamaah berdatangan dari berbagai penjuru dengan satu titik tujuan yakni kawasan Sekumpul khususnya Mushalla Ar-Raudhah yang menjadi pusat haul sekaligus makam Guru Sekumpul," ungkapnya.
Menurut Kapolres, jamaah baik perorangan maupun berkelompok mulai berdatangan ke Martapura sejak pagi menggunakan moda baik roda dua, roda empat hingga bus yang berasal dari berbagai daerah.
"Jamaah berdatangan dari berbagai penjuru dengan satu titik tujuan yakni kawasan Sekumpul khususnya Mushalla Ar-Raudhah yang menjadi pusat haul sekaligus makam Guru Sekumpul," ungkapnya.
Dikatakannya, banyaknya jamaah yang berusaha mendekati pusat haul disikapi dengan penutupan ruas Jalan Sekumpul dari kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak diperbolehkan masuk.
Penutupan jalan dilakukan Minggu sejak pukul 11.00 WITA sehingga jamaah hanya bisa jalan kaki menuju pusat haul dan kendaraannya ditinggalkan di kantong-kantong parkir yang telah disiapkan panitia.
Salah satu jamaah dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Disti merasakan perasaan luar biasa melihat jumlah jamaah yang tumpah ruah sehingga memenuhi Jalan Sekumpul dan jalan-jalan lainnya di Martapura.
"Sungguh luar biasa jumlah jamaah yang hadir, kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini," ucap Disti yang harus rela jalan kaki sekitar dua kilometer ke arah Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Penutupan jalan dilakukan Minggu sejak pukul 11.00 WITA sehingga jamaah hanya bisa jalan kaki menuju pusat haul dan kendaraannya ditinggalkan di kantong-kantong parkir yang telah disiapkan panitia.
Salah satu jamaah dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Disti merasakan perasaan luar biasa melihat jumlah jamaah yang tumpah ruah sehingga memenuhi Jalan Sekumpul dan jalan-jalan lainnya di Martapura.
"Sungguh luar biasa jumlah jamaah yang hadir, kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini," ucap Disti yang harus rela jalan kaki sekitar dua kilometer ke arah Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Sementara itu, prosesi haul dimulai usai shalat Magrib berjamaah yang dipimpin imam mushalla Ar-Raudhah Guru Sa'aduddin dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Habsyi diikuti jamaah.
Jutaan jamaah memenuhi hampir seluruh tempat baik di sepanjang ruas jalan, tratoar, rumah penduduk, hingga gang kecil meski pun hanya duduk menggunakan alas seadanya dari plastik maupun terpal.
Dua anak Guru Sekumpul yakni Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali ikut hadir di ruang induk mushalla namun keduanya tidak tersorot dengan jelas melalui siaran langsung di kanal media sosial.
Jutaan jamaah memenuhi hampir seluruh tempat baik di sepanjang ruas jalan, tratoar, rumah penduduk, hingga gang kecil meski pun hanya duduk menggunakan alas seadanya dari plastik maupun terpal.
Dua anak Guru Sekumpul yakni Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali ikut hadir di ruang induk mushalla namun keduanya tidak tersorot dengan jelas melalui siaran langsung di kanal media sosial.
Sumber: Antara
Komentar
Posting Komentar