BATAMTERKINI.COM - Kapal Roro Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Mulia Nusantara terbakar di perairan Telaga Punggur Kota Batam. Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli dalam keterangan yang diterima di Batam Rabu mengatakan, Kapal Roro KMP Mulia Nusantara mengalami kebakaran yang diduga berasal dari kamar mesin. “Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 12.00 WIB, saat kapal mau sandar di Pelabuhan Telaga Punggur,” kata Fazzli. Ia menjelaskan, sesuai dengan manifest, kapal tersebut membawa 122 penumpang, dan seluruh penumpang dan awak kapal berhasil dievakuasi dengan selamat tanpa adanya korban jiwa. “Proses evakuasi yang dilakukan oleh Basarnas dan instansi terkait berjalan lancar, dan kapal kini dalam proses penanganan lebih lanjut,” katanya. Menurut informasi yang dihimpun, Fazzli menjelaskan, api muncul secara tiba-tiba dari area kamar mesin kapal, yang langsung memicu terjadinya kebakaran. “Untungnya, berkat kesigapan Basarnas dan bantuan dari instansi terkait yang sedan...
BATAMTERKINI.COM - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam menilai Batam memiliki kerawanan terhadap masuknya berbagai komoditas pangan termasuk hewan yang terkatagori bermasalah.
Kondisi geografis Batam yang memiliki banyak pintu masuk/ pelabuhan-pelabuhan, khususnya yang tidak resmi (pelabuhan tikus-red), membuka celah pada kegiatan-kegiatan pemasukan barang yang bersifat tidak resmi.
Jika dikaitkan dengan situasi kewaspadaan pada merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan-hewan ternak khususnya Sapi dan Kambing, dimana sedang terjadi pengetatan arus keluar-masuknya ke Batam, maka upaya-upaya untuk memasukan hewan-hewan tersebut secara illegal, bukan sesuatu yang tidak mungkin.
Hal itu seperti disampaikan oleh Ketua HKTI Kota Batam Gunawan Satary Senin (13/2) di Kawasan Batam Center.
Menurutnya, seperti biasa mendekati hari raya Idul Adha permintaan hewan kurban seperti sapi dan kambing akan meniningkat drastis. Di sisi lain Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) PMK tengah melakukan pengetatan seleksi keluar masuknya hewan ternak.
“Bukan tidak mungkin, kondisi ini akan mendorong pihak-pihak pelaku usaha sektor terkait mengambil jalan-jalan pintas, dengan mengabaikan prosedur dan resiko Kesehatan bagi masyarakat,” ujar Gunawan.
Oleh karena itu pihaknya meminta agar pihak-pihak terkat mewaspadai upaya-upaya tersebut, dengan melakukan Langkah-langkah preventif agar hal itu tidak terjadi.
Menurutnya, sapi-sapi maupun kambing-kambing yang masuk secara illegal, tidak ada jaminan terbebas dari PMK, dikarenakan tidak memiliki sertifikasi hasil uji klinis dari pihak-pihak yang berwenang. Jika pengawasan lengah, dikhawatirkan Gunawan, hewan-hewan itu ada yang terinfeksi (suspect) virus PMK.
“Akibatnya, resiko kesehatan akan ditanggung oleh masyarakat Batam yang mengkonsumsi daging-daging hewan yang tidak layak untuk dikonsumsi itu,” tegasnya.
Untuk mencegahnya, Satgas PMK harus melakukan patroli pengawasan ke lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi pintu masuk hewan-hewan bermasalah itu. Selain itu, juga melakukan himbauan dan edukasi kepada masyarakat, untuk peduli pada kasus ini.
“Gugah masyarakat agar mau memberikan laporan kepada Satgas atau pihak berwajib, apabila menemukan informasi yang akurat terkait dengan upaya memasukan hewan-hewan ternak legal,” sarannya.
Gunawan meyakini, telah ada upaya-upaya yang serius dari Tim Satgas PMK di Kepri khususnya di Batam, dalam penanganan kasus ini. Namun, Ia sendiri belum tahu apakah Tim Satgas PMK di Kepri khususnya di Batam, sudah sampai pada upaya-upaya pengawasan dan pengetatan di Pelabuhan-pelabuhan rakyat maupun Pelabuhan tikus yang jumlah sangat banyak itu.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya kepada para petani agar berperan aktif membantu tugas pihak-pihak terkait khususnya Satgas PMK dalam menjalankan tugasnya.
“Tugas Tim Satgas ini cukup beragam dan tidak mudah, sudah sepatutnya lah kita semua berpartisipasi membantu, karena ini untuk masyarakat luas,” ungkap Gunawan mengakhiri. (din/btc)
Komentar
Posting Komentar