BATAMTERKINI.COM - Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin kesulitan menahan emosinya. Faktor-faktor ini bisa sangat bervariasi, tetapi beberapa yang umum meliputi: Stres atau Tekanan Emosional : Seseorang yang sedang berada di bawah tekanan—baik dari pekerjaan, hubungan, atau masalah pribadi—mungkin merasa lebih mudah untuk meledak atau merasa cemas dan marah, karena kapasitas mereka untuk mengelola emosi berkurang. Kekurangan Keterampilan Mengelola Emosi : Tidak semua orang dilatih atau memiliki keterampilan untuk mengenali, mengekspresikan, atau mengelola emosinya dengan cara yang sehat. Ini bisa menyebabkan mereka bereaksi dengan cara yang lebih kuat atau lebih impulsif. Pengaruh Lingkungan atau Pengasuhan: Cara seseorang dibesarkan atau lingkungan tempat mereka tumbuh dapat mempengaruhi bagaimana mereka mengelola emosi. Misalnya , seseorang yang tidak diajarkan untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat sejak kecil, mungkin lebih cenderung meled
BATAMTERKINI.COM - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi berjanji membahas status Kampung Tua ke pemerintah pusat di depan aksi penolakan pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai daerah Eco City.
Aksi itu menuntut pemerintah untuk tidak melakukan relokasi di 16 lokasi Kampung Tua yang ada di wilayah tersebut.
"Yang dituntut bapak ibu adalah status 16 lokasi Kampung Tua yang harus dikeluarkan untuk perkembangan investasi, ini yang akan kami sampaikan ke pemerintah pusat," ujar Rudi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu.
Dia menyebutkan permintaan warga tersebut segera disampaikan ke pemerintah pusat. Namun saat ini pihaknya masih butuh pengambilan data terkait batas hutan lindung di daerah tersebut.
"Setelah ini selesai, baru kami akan kembali ke Jakarta dan menyampaikan permasalahan yang sebenarnya," kata Rudi.
Aksi itu menuntut pemerintah untuk tidak melakukan relokasi di 16 lokasi Kampung Tua yang ada di wilayah tersebut.
"Yang dituntut bapak ibu adalah status 16 lokasi Kampung Tua yang harus dikeluarkan untuk perkembangan investasi, ini yang akan kami sampaikan ke pemerintah pusat," ujar Rudi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu.
Dia menyebutkan permintaan warga tersebut segera disampaikan ke pemerintah pusat. Namun saat ini pihaknya masih butuh pengambilan data terkait batas hutan lindung di daerah tersebut.
"Setelah ini selesai, baru kami akan kembali ke Jakarta dan menyampaikan permasalahan yang sebenarnya," kata Rudi.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pihaknya ingin warga juga ikut terlibat agar tahu permasalahan yang sebenarnya. Karena, menurutnya, banyak isu-isu liar yang beredar di lapangan, sehingga susah untuk menjelaskan kepada warga.
"Saya juga belum mendapatkan keputusan dari pusat penggantian (kompensasi) ini, makanya saya belum bisa bertemu dengan warga," katanya.
Dia juga mengajak beberapa perwakilan warga untuk ikut ke Jakarta menemui beberapa menteri yang terlibat dalam investasi ini agar bisa menyampaikan langsung permasalahan yang dihadapi.
"Apa yang bapak ibu tolak, kami sudah paham. Maka dari itu mari kita duduk, supaya nanti bisa sama-sama ke Jakarta, apa aspirasi warga, ini yang disampaikan kepada menteri. Karena kalau ada perwakilan dari warga, ini akan lebih baik," ujarnya.
Aksi demo ribuan warga Pulau Rempang dan Galang di depan Kantor BP Batam ini dijaga oleh ratusan aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam. (btc/din)
"Saya juga belum mendapatkan keputusan dari pusat penggantian (kompensasi) ini, makanya saya belum bisa bertemu dengan warga," katanya.
Dia juga mengajak beberapa perwakilan warga untuk ikut ke Jakarta menemui beberapa menteri yang terlibat dalam investasi ini agar bisa menyampaikan langsung permasalahan yang dihadapi.
"Apa yang bapak ibu tolak, kami sudah paham. Maka dari itu mari kita duduk, supaya nanti bisa sama-sama ke Jakarta, apa aspirasi warga, ini yang disampaikan kepada menteri. Karena kalau ada perwakilan dari warga, ini akan lebih baik," ujarnya.
Aksi demo ribuan warga Pulau Rempang dan Galang di depan Kantor BP Batam ini dijaga oleh ratusan aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam. (btc/din)
Komentar
Posting Komentar